Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, menyerukan kepada pemerintah untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam menyelidiki kasus perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di seluruh universitas di Indonesia. Menurutnya, langkah ini penting untuk mengidentifikasi program-program yang masih menerapkan budaya perundungan.
Arzeti menyatakan bahwa meskipun tidak semua program PPDS terlibat dalam perundungan, penyelidikan menyeluruh tetap diperlukan untuk menangani masalah budaya yang meresahkan tersebut. Politikus PKB ini menekankan perlunya tindakan tegas guna memutus mata rantai perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis. Dia tidak ingin melihat budaya perundungan terus berlanjut, terutama setelah kasus tragis yang menimpa seorang mahasiswi PPDS di Universitas Diponegoro, Semarang.
Untuk menanggulangi permasalahan ini, Kementerian Kesehatan telah menghentikan sementara program PPDS di Undip guna memastikan penyelidikan berjalan lancar. Arzeti juga mendorong Kemenkes untuk membentuk tim khusus yang melibatkan psikolog dalam penanganan kasus perundungan di PPDS. Menurutnya, para dokter spesialis harus bekerja dalam lingkungan yang aman dan bebas dari intimidasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.
Arzeti menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan PPDS yang bersih dari perundungan, sehingga para dokter spesialis dapat fokus pada tugas mereka tanpa terganggu oleh masalah kejiwaan yang disebabkan oleh perilaku negatif tersebut. Dia menegaskan bahwa dokter bekerja dengan nyawa pasien sebagai taruhannya, sehingga tidak boleh ada ruang bagi perilaku bully di dalam program pendidikan mereka.
Dalam konteks ini, Arzeti menekankan bahwa PPDS harus menjadi tempat yang mendukung pertumbuhan profesionalisme dan etika kerja yang baik. Dosen dan senior di program tersebut harus memberikan contoh yang baik kepada para mahasiswa agar tercipta lingkungan belajar yang positif dan produktif.
Sebagai anggota DPR yang peduli terhadap pendidikan dan kesehatan, Arzeti berkomitmen untuk terus mengawal proses penyelidikan kasus perundungan di PPDS. Dia juga akan terus memperjuangkan perlindungan bagi para mahasiswa dokter spesialis agar dapat belajar dan berkembang tanpa rasa takut atau tekanan dari rekan-rekan mereka.
Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan penuh dari pemerintah serta institusi terkait, Arzeti yakin bahwa masalah perundungan di PPDS dapat diselesaikan dengan baik. Dia berharap agar kasus-kasus seperti yang menimpa mahasiswi di Undip tidak terulang lagi di masa depan, dan para dokter spesialis dapat bekerja dengan profesionalisme dan integritas tinggi demi kebaikan pasien dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.