Pemerintah Ajak Asosiasi Kehumasan untuk Memperkuat Komunikasi Publik

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) kini semakin memperkuat kerja sama dengan berbagai asosiasi kehumasan untuk meningkatkan komunikasi publik terkait kebijakan-kebijakan pemerintah.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkomdigi, Prabunindya Revta Revolusi, langkah ini diharapkan bisa membantu masyarakat lebih memahami kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. “Kerja sama ini akan memperbaiki pemahaman publik mengenai kebijakan pemerintah,” ujar Prabu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Prabu juga menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa beberapa kebijakan publik tidak berjalan efektif bukan karena kebijakan itu buruk, melainkan karena cara penyampaiannya yang kurang tepat. “Kadang-kadang, kebijakan yang baik bisa gagal hanya karena masyarakat tidak paham apa sebenarnya yang dimaksud oleh kebijakan tersebut,” ungkapnya.

Selain bekerja sama dengan asosiasi, pemerintah juga melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu memastikan pesan-pesan pemerintah sampai dengan baik ke masyarakat. Dengan kolaborasi ini, pemerintah berharap bisa merumuskan strategi komunikasi yang lebih efektif.

Ada juga kalangan masyarakat yang cenderung tidak menerima pesan jika langsung disampaikan oleh pemerintah. “Kadang, ada semacam jarak atau hambatan mental ketika masyarakat tahu kalau ini dari pemerintah,” tambah Prabu.

Contoh konkret dari pendekatan baru ini adalah kampanye melawan bahaya judi online. Kampanye ini, menurut Prabu, membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan bisa menjangkau lebih banyak orang, seperti dengan melibatkan influencer. Di zaman sekarang, pesan yang disampaikan oleh influencer lebih mudah diterima oleh masyarakat.

“Dengan menggunakan publik dan influencer, kami berharap pesan ini bisa diterima oleh audiens yang lebih luas,” kata Prabu.

Jadi, intinya, Kemkomdigi semakin kreatif dalam menyampaikan informasi supaya kebijakan pemerintah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, terutama dengan melibatkan pihak-pihak yang sudah dipercaya publik, seperti asosiasi dan influencer.

By admin