Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lewat Direktorat Jenderal Perkeretaapian lagi-lagi mengangkat bendera kemajuan transportasi kereta api Indonesia di pentas internasional. Kali ini, mereka tampil di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dalam acara Global Rail Transport Infrastructure & Exhibition 2024.
Ngobrol dengan wartawan setelah membuka acara KAI Railway Cyclist Fest 2024 di Bandung, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menekankan pentingnya kolaborasi antara pihaknya dan pemerintah untuk memajukan perkeretaapian di Indonesia. “Kereta api harus kerja bareng pemerintah, soalnya infrastruktur dibangun oleh mereka. Kami sangat berharap dukungan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan,” ujarnya.
Didiek juga berbagi harapan untuk meningkatkan reputasi perkeretaapian nasional, terutama soal elektrifikasi. “Saat ini, baru sekitar 10% sampai 12% dari kereta yang kita operasikan itu sudah elektrik. Contohnya KRL di Jabodetabek, LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan KRL di Jogja dan Solo,” jelasnya.
Dia berharap program elektrifikasi di Bandung Raya segera terwujud. “Ini sudah direncanakan, tapi agak tertunda. Kita harap bisa dilaksanakan tahun ini, meski mungkin baru tahun depan,” tambahnya.
Saat ditanya tentang rencana aktivasi rel yang sudah mati, seperti Bandung-Ciwidey, Didiek masih menunggu arahan dari pemerintah. “Itu urusan pemerintah,” tutupnya.