Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Airlangga, Gitadi Tegas Supramudyo, mengungkapkan bahwa larangan penjualan rokok eceran oleh pemerintah Indonesia berdampak pada ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Meskipun dampak langsungnya mungkin terlihat kecil bagi UMKM, namun dampak tidak langsung atau multiplier effect-nya akan cukup besar.
Menurut Gitadi, larangan ini memengaruhi UMKM karena biasanya orang yang membeli rokok eceran di toko kelontong atau warung juga membeli barang lain seperti minuman dan makanan. Dengan adanya larangan tersebut, pengeluaran masyarakat untuk membeli rokok akan semakin besar, sehingga mereka mungkin akan berpikir ulang untuk membeli barang lain ketika membeli rokok.
“Orang yang membeli rokok eceran biasanya juga membeli produk lain seperti gorengan atau nasi bungkus. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam analisis dampak kebijakan ini,” ujarnya. Gitadi juga menyoroti bahwa larangan penjualan rokok eceran ini mungkin tidak efektif dalam mengurangi jumlah perokok aktif karena implementasinya belum tentu berjalan dengan baik di lapangan.
Selain itu, harga rokok masih terjangkau dan pabrik-pabrik besar tetap memproduksi dalam jumlah besar, sehingga larangan tersebut hanya akan menggeser pola konsumsi dan tidak secara signifikan mengurangi konsumsi rokok. Oleh karena itu, Gitadi menyarankan agar pemerintah mencari solusi yang seimbang antara kepentingan kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi pelaku usaha kecil di sektor tembakau.
Ia menekankan pentingnya sosialisasi yang lebih intensif dan efektif, serta edukasi yang menyentuh kesadaran masyarakat sejak dini. “Masalah utama kita terletak pada implementasinya. Kebijakan bisa saja bagus, tapi jika implementasinya sulit dan tidak terukur, maka tujuan dari kebijakan tersebut tidak akan tercapai,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Gitadi menyoroti pentingnya mencari win-win solution yang menguntungkan semua pihak. Sebagai contoh, pemerintah dapat memberikan insentif kepada UMKM yang terdampak larangan penjualan rokok eceran, sehingga mereka dapat tetap bertahan dan tidak terlalu terpengaruh secara ekonomi.
Secara keseluruhan, Gitadi menegaskan bahwa penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan kebijakan larangan penjualan rokok eceran ini, agar tidak hanya fokus pada satu sisi saja. Dengan demikian, diharapkan kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.